Jumat, 11 November 2011


PERBEDAAN DESIGN DAN PLANINNING
Ø    DESIGN




Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan, desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan kepentingan, keperluan, data maupun jawaban atas sebuah masalah dengan metode-metode yang dianggap komprehensif, baik itu riset, brainstorming, pemikiran maupun memodifikasi desain yang sudah ada sebelumnya.

Mendesain merupakan sebuah pola perancangan yang melalui berbagai proses dan pertimbangan estetika, fungsi, masalah, survei dan banyak aspek lain, sehingga seorang yang memilih berprofesi sebagai desainer membutuhkan keahlian, penelitian, pemikiran, model dan pengalaman tertentu dalam orientasinya meng-out-put sebuah karya desain.


Ø  PLANINNING
Perencanaan ( planning ) merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
Sumber :

POTRET KERUSAKAN LINGKUNGAN PESISIR JAWA



            Indonesia adalah Negara yang dikaruniai dengan banyaknya pulau – pulau kecil maupun besar dari sabang sampai merauke. Pulau Jawa merupakan pulang yang besar dan berada tepat di di tengah – tengah perairan Indonesia. Di Pulau Jawa merupakan pulau yang kepadatan penduduknya sangat tinggi hampir 60 % penduduk Indonesia hidup dan tinggal di Pulau Jawa.
Peraktek – praktek pembangunan daratan pasca berlakunya UU No.32 Tahun 2004 ( sebelumnya UU No. 22 Tahun 1999 ) tentang pemerintahan Daerah, mendorong percepatan eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan dalam beberapa tahun terakhir. Bergesernya kepentingan eksplorasi menjadi eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan, secara besar-besaran, dirasa sudah jauh meninggalkan prinsip-prinsip keselamatan lingkungan. Hal ini tidak hanya berdampak pada kerusakan lingkungan bio-fisik saja, namun juga turut memberikan tekanan yang cukup besar terhadap kesejahteraan masyarakat yang terlanjur menggantungkan kehidupannya pada pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan.
Pantai selatan maupun pantai utara jawa adalah pusat aktivitas berbagai kegiatan ekonomi di Pulau Jawa. Dan proses ini mengakibatkan banyaknya permaslahan – permasalahan dari kerusakan fisik lingkungan.
Pembangunan yang Merusak pesisir Pulau Jawa dikarenakan pulau jawa sebagai pulau yang strategis dengan berbagai aktivitas perokonomian yang manjajikan. Pemerintah membangun berbagai fasilitas yang cukup fantastis di Pulau Jawa. Mulai dari penyediaan kawasan industri, perkantoran, tranfortasi, pariwisata, hingga permukiman mewah yang sebagian besar didirikan disepanjang pesisir jawa. Kegiatan pembangunan ini tidak mempertimbangkan fisik Pulau Jawa yang luasnya 7 % dari total luas daratan Indonesia. Hal ini mengakibatkan Pulau Jawa tidak mampu menampung segala kegiatan pembangunan dan investasi jangka pendek.
Setidaknya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, lebih dari 90 desa di sepanjang Pantai Utara maupun selatan Jawa terkena abrasi. Bahkan sebuah Desa beserta 300 hektar lahan tambak masyarakat di kabupaten Demak hilang akibat abrasi pasca kegiatan rekmalasi dan pembangunan break water di pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Selain itu bencana banjir melanda dari tiap tahun ke tahun terus meningkat.
Selain itu, aktivitas pembangunan di Pesisir Jawa juga berimplikasi buruk terhadap kehidupan masyarakat pesisir. Kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta seluas 2.700 Ha dengan panjang 32 Km yang membentang dari Tangerang hingga Bekasi, telah menyebabkan hilangnya perkampungan dan pekerjaan ribuan nelayan di Kanal muara Angke, Muara Baru, Kampung Luar Batang, pemukiman di depan Taman impian Jaya Ancol serta Marunda Pulo.
Menyelamatkan Pulau Jawa, Menyelamatkan 60% Penduduk Indonesia
Menyelamatkan Pesisir Jawa, Menyelamatkan 65% Penduduk Pulau Jawa
Maka hal tersebut di atas, telah mengisyaratkan bahwa kegiatan pembangunan dengan pola-pola perusakan lingkungan pesisir yang dilakukan selama ini sudah berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan secara keseluruhan. Eksploitasi sumber daya pesisir, secara besar-besaran, telah nyata mengundang berbagai bencana alam di Pulau Jawa. Hal ini juga telah mengakibatkan keterpurukan masyarakat dalam kesehariannya, mulai dari kehilangan hak atas pekerjaan, kehilangan hak atas tempat tinggal, hingga kehilangan hak atas pelayanan kesehatan yang memadai. Untuk itu, diperlukan pola pembangunan pulau dengan memperhatikan daya dukung pulau, khususnya daerah Pesisir Jawa yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
Sumber Dari : “ http://walhijabar.wordpress.com/2008/01/10/potret-kerusakan-lingkungan-pesisir-jawa/  28/09/2011 “

BANGUNAN HEMAT ENERGI
            Bangunan merupakan faktor alamiah yang akibat ketidknyamanan dari hujan, terik matahari, angin kencang dan udara panas topis. Banyaknya penggunaan energy listrik yang dipakai dalam pembangunan contohnya penggunaan AC dan penerangan lampu yang memerlukan energi listrik.
            Penghematan energi melalui rancangan pembangunan mengarah pada penghematan pengunaan energi listrik. Para arsitek di Barat memulai langkah merancang bangunan hemat energi sejak krisis energi tahun 1973, sementara hingga kini-30 tahun sejak krisis energi di negara Barat-belum juga muncul pemikiran ke arah itu di kalangan arsitek Indonesia.
Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua cara: secara pasif dan aktif.
Rancangan pasif
Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Rancangan pasif lebih mengandalkan kemampuan arsitek bagaimana rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi” permasalahan iklim luar.

Perancangan pasif di wilayah tropis basah seperti Indonesia umumnya dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena radiasi matahari dapat dicegah, tanpa harus mengorbankan kebutuhan penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.

Strategi perancangan bangunan secara pasif di Indonesia bisa dijumpai terutama pada bangunan lama karya Silaban: Masjid Istiqal dan Bank Indonesia; karya Sujudi: Kedutaan Prancis di Jakarta dan Gedung Departemen Pendidikan Nasional Pusat; serta sebagian besar bangunan kolonial karya arsitek-arsitek Belanda. Meskipun demikian, beberapa bangunan modern di Jakarta juga tampak diselesaikan dengan konsep perancangan pasif, seperti halnya Gedung S Widjojo dan Wisma Dharmala Sakti, keduanya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Rancangan aktif
Dalam rancangan aktif, energi matahari dikonversi menjadi energi listrik sel solar, kemudian energi listrik inilah yang digunakan memenuhi kebutuhan bangunan. Dalam perancangan secara aktif, secara simultan arsitek juga harus menerapkan strategi perancangan secara pasif. Tanpa penerapan strategi perancangan pasif, penggunaan energi dalam bangunan akan tetap tinggi apabila tingkat kenyamanan termal dan visual harus dicapai.

Salah satu bangunan yang dianggap paling berhasil menerapkan teknik perancangan pasif dan aktif secara simultan dan sangat berhasil dalam mengeksploitasi penggunaan sel solar adalah bangunan paviliun Inggris (British pavillion). Bangunan ini dirancang Nicholas Grimshaw & Partner, arsitek yang juga merancang Waterloo International Railway Station yang menghubungkan Inggris dengan Perancis melalui jalur bawah laut. Paviliun Inggris ini dibangun di kompleks Expo 1992 di kota Seville, Spanyol, sebagai perwujudan hasil sayembara tahun 1989 yang dimenangi arsitek tersebut.

Bangunan ini dirancang dengan pertimbangan iklim setempat, yaitu temperatur udara musim panas saat Expo dilangsungkan dapat mencapai 45 derajat Celsius, serta meminimalkan penggunaan energi yang mengemisi karbondioksida.

Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.

Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan temperatur lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif. Humidity udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen.

Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan temperatur udara di dalamnya hingga 10 derajat Celsius.

Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (temperatur udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan.

Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang - membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini.

Langkah merancang bangunan hemat energi baik secara pasif maupun aktif seperti di atas perlu dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam waktu dekat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM dan tarif listrik dalam negeri melambung, sebagian besar bangunan yang boros energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya listrik untuk lift, AC, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

Sumber : internet

BANGUNAN HIJAU YANG RAMAH LINGKUNGAN



Dalam artikel yang ditulis oleh penggiat arsitektur NIRWONO JOGA. kita diajak berpikir mulai dari perencanaan rumah. Desain rumah kita apakah sudah hemat energi dan ramah lingkungan? Atau singkatnya, apakah rumah kita termasuk Rumah Hijau?
Banyak orang yang berpikir bagaimana supaya bangunan yang ramah lingkungan. Pada saat ini dalam dunia arsitektur dan bahan konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air , energi , dan material bangunan mulai dari desain , pemangunan , hingga memelihara bangunan itu.
Ramah Lingkungan = Hemat
Desain rancangan bangunan memperhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Dan seidkit mungkin menggunakan cahaya lampu di siang hari.
 Desain bangunan hemat nergi , membatasi lahan , layout sederhana , ruang mengalir , kualitas bangunan bermutu , efesiensi bahan , dan material ramah lingkungan. Atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap yang memiliki nilai ekologis tinggi ( Suhu udara turun , pencemaran berkurang , ruang hijau bertambah ).
Dalam penggunaan maeral bangunan berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan bangunan, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh. Dan Bangunan menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan.
BANGUNAN HIJAU
Semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan konsep bangunan ramah lingkungan.
Dalam kerangka atap kini menggunakan material baja ringan. Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat, antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain arsitektur dan kalkulasi teknik sipil. Dan tidak merusak lingkungan dengan banyknya isu penebangan liar. Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai generasi bahan bangunan masa datang.
Dinding menggunakan Batu bata alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain) memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah, kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.
Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi.
Merangkai lantai tidak selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik. Lantai teraso (tegel) berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa tempat akan terasa unik. Teknik plesteran juga masih memberi banyak pilihan tampilan.
Septic tank dengan penyaring biologis berbahan fiberglass dirancang dengan teknologi khusus untuk tidak mencemari lingkungan, memiliki sistem penguraian secara bertahap, dilengkapi dengan sistem desinfektan, hemat lahan, antibocor atau tidak rembes, tahan korosi, pemasangan mudah dan cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
Untuk mengantisipasi krisis air bersih, kita harus mengembangkan sistem pengurangan pemakaian air , penggunaan kembali air untuk berbagai keperluan sekaligus, mendaur ulang buangan air bersih, dan pengisian kembali air tanah.
Penggunaan panel sel surya meringankan kebutuhan energi listrik bangunan dan memberikan keuntungan tidak perlu takut kebakaran, hubungan pendek (korsleting), bebas polusi, hemat listrik, hemat biaya listrik, dan rendah perawatan.
Pada akhirnya di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan krisis ekonomi sekarang, cara pandang merencanakan atau merenovasi bangunan sudah harus mulai diubah. Bagaimana menghadirkan bangunan yang hemat (bahan bangunan, waktu, tenaga) yang berujung pada penghematan anggaran biaya dengan tetap menjaga kualitas dan tampilan bangunan, serta ramah lingkungan. Selamat mewujudkannya.
Seumber : Kompas

Kamis, 03 November 2011

Oscar Niemeyer



Oscar Niemeyer lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada 15 Desember 1907. Oscar Niemeyer lulus dari Escola Nacional de Belas Artes di Rio de Janeiro pada tahun 1934. Pada saat ini Oscar Niemeyer bergabung dengan tim arsitek Brasil berkolaborasi dengan Le Corbusier pada Departemen baru Pendidikan dan Kesehatan di Rio de Janeiro Oscar Niemeyer bekerja dengan Lucio Costa dan Le Corbusier sampai 1938 pada proyek ini..

Pengaruh corbusian jelas dalam karya-karya awal Oscar Niemeyer. Namun, arsitek secara bertahap acguired gayanya sendiri: keleluasaan bentuk melengkung menciptakan ruang yang mengubah skema arsitektur menjadi sesuatu yang sampai sekarang tidak diketahui, harmoni, kasih karunia dan keanggunan yang kata sifat yang paling tepat untuk menggambarkan karya Oscar Niemeyer. Adaptasi yang dihasilkan oleh arsitek untuk menghubungkan kosakata barok dengan arsitektur modernis membuat pengalaman formal mungkin dalam volume yang spektakuler, dilaksanakan oleh matematikawan terkenal termasuk Joaquim Cardoso Brasil dan Pier Luigi Nervi Italia.

Arsitektur Brasilia, sekilas dalam sketsa disampaikan oleh Lucio Costa untuk kontes desain internasional untuk modal baru dari Brasil,  adalah hasil dari dorongan Oscar Niemeyer 's definitif tentang adegan dari sejarah internasional kontemporer architecture. The cekung dan kubah cembung Kongres Nasional dan kolom dari Alvorada dan istana Planalto dan Mahkamah Agung adalah fitur yang sangat asli. Menggabungkan ini dengan bentuk yang spektakuler dari kolom Katedral dan istana Itamaraty dan Justica, Oscar Niemeyer berhasil menutup perspektif persegi dan simetris dibentuk oleh pengulangan dan bangunan Kementerian Esplanada.

Penggunaan beton bertulang untuk membentuk kurva atau sebagai shell dan penggunaan unik dari kemungkinan estetika garis lurus diterjemahkan ke dalam pabrik, gedung pencakar langit, pusat-pusat pameran, daerah pemukiman, teater, kuil, kepala gedung perkantoran untuk perusahaan sektor publik dan swasta , universitas, klub, rumah sakit dan bangunan untuk berbagai sosial schemes. dari jumlah tersebut, berikut ini adalah layak disebutkan khusus: Obra lakukan Berco dan tempat tinggal Estrada das pada Canoas di Rio de Janeiro; pabrik Duchen, bangunan Copan dan Ibirapuera Taman di Sao Paulo; kompleks Pampulha arsitektur termasuk restoran, kasino dan Kuil St Fransiskus dari Assisi, di Belo Horizonte, desain untuk Hotel de Ouro Preto di Minas Gerais, Museum Caracas di Venezuela, bangunan markas Partai Komunis di Paris, kantor kepala Editora Mondatori di Milan, Universitas Constantine di Aljazair dan Museum Seni Kontemporer Niteroi, Rio de Janeiro.


Kehadiran konstan, Â Oscar Niemeyer di kancah arsitektur kontemporer internasional dari tahun 1936 sampai saat ini, telah mengubah dirinya menjadi simbol dari Brasil. Oscar Niemeyer telah menerima banyak penghargaan dan merupakan pemilik sebuah perpustakaan besar berisi buku-buku yang ditulis oleh dia dan juga oleh Stamo Papadaki, serta edisi edisi awal majalah arsitektur Perancis dan Italia.

Ketika bekerja pada proyek Oscar Niemeyer bertemu walikota terkaya negara sentral Brasil, Juscelino Kubitschek, yang kemudian akan becom Presiden Brazil. Sebagai Presiden, ia ditunjuk Oscar Niemeyer untuk menjadi kepala arsitek Brasilia, sebuah proyek yang menempati semua nya waktu selama bertahun-tahun.

karya - karya Oscar Niemeyer

The National Congress building

Nacional Congresso adalah karya Niemeyer itu. Di sini Anda dapat melihat konsep arsitektur dari garis cembung dan cekung. Unsur utopis dari piring terbang membuktikan keengganannya tentang model lurus arsitektur. Dalam interior Anda dapat melihat berbagai karya seni dan barang berharga.



Catedral- Metropolitana - '60

Simbolik adalah altercated. Beberapa mengatakan ini adalah thorncrown Yesus, orang lain pikir itu suatu mekar lagi mengatakan orang lain itu tampak seperti tangan berdoa. Tapi itu pasti karya Oscar Niemeyer. Di depan pintu masuk bawah permukaan ada patung batu modern yang ditimbulkan yang harus menggambarkan "empat Murid











Niteroi Contemporary - ‘96

Pada tahun 1996, pada usia 89, ia menciptakan Niteroi Seni Kontemporer Museum di Niteroi, sebuah kota berikutnya ke Rio de Janeiro. Bangunan ini kantilever keluar dari wajah tebing yang terjal, memberikan pemandangan Teluk Guanabara dan kota Rio de Janeiro.






Church of Saint Francis of Assisi – ‘59
 
Gereja Santo Fransiskus dari Assisi (Igreja de Sao Francisco de Asis, umumnya dikenal sebagai da Igreja Pampulha) adalah sebuah gereja di kabupaten Pampulha Belo Horizonte, di negara bagian Minas Gerais, Brasil bagian tenggara. Ini dirancang oleh arsitek Oscar Niemeyer Brasil dalam gaya modern organik. Ini adalah monumen terdaftar pertama arsitektur modern di Brazil dan terdiri dari empat parabola beton bergelombang dengan mosaik di luar ruangan.

Gereja itu kontroversial dari awal. Walikota Belo Horizonte, Juscelino Kubitschek, adalah pelindung proyek. Niemeyer mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh pernyataan Prancis Penyair Paul Claudel ini: "Gereja adalah hanggar Allah di bumi," tetapi Majalah Time menulis bahwa Uskup Agung Belo Horizonte, Antonio dos Santos Cabral, melihatnya sebagai "tempat perlindungan bom iblis." meskipun selesai pada tahun 1943 dan panggilan Kubitschek untuk konsekrasi, ia tidak disucikan sampai tahun 1959; Uskup Agung Cabral menentang baik bentuk arsitektur dan seni, khususnya mural St Fransiskus belakang mengubah dilukis oleh Candido Portinari Dia menyatakan gereja "tidak layak. untuk tujuan religius. "

Sebuah walikota kemudian Pampulha mencoba untuk memilikinya dikutuk dan dihancurkan dan ketika itu gagal, disalahgunakan dengan mengisinya dengan altar dan monumen dari berbagai gaya yang tidak sesuai bangunan. Ini akhirnya diambil alih oleh Departemen Artistik Nasional Patrimony.After dan Sejarah Gereja ini direnovasi oleh Niemeyer, Pembantu Uskup Agung Costa João Rezende (Uskup Agung Cabral di pensiun virtual dengan itu) akhirnya setuju bahwa gereja memiliki "makna artistik dan suasana spiritual "dan itu consecrated.He disucikan gereja pada bulan April 1959, mengatakan" Sekarang kita bisa merasakan seni yang indah dibuat di sini dalam penghormatan kepada Sang Pencipta. "

Oscar Niemeyer International Cultural Centre



Oscar Niemeyer Pusat Kebudayaan Internasional (Spanyol: Centro Internacional Budaya Oscar Niemeyer) (dikenal sebagai El Centro Niemeyer Niemeyer dan) oleh arsitek Oscar Niemeyer Brasil aa besar pusat budaya penting internasional yang berlokasi di Avilés, Asturias (Spanyol).

Arsitek menggambarkan Pusat Niemeyer sebagai "Sebuah persegi terbuka untuk umat manusia, sebuah tempat untuk pendidikan, kebudayaan dan perdamaian".
Hal ini dimungkinkan untuk melihat kompleks dari tempat yang berbeda, bahkan dari udara. Ukuran dan warna putih dan kuning menyorot lokasi dalam lanskap kota.


Sumber : Tugas Perkuliahan 
               Internet